Thursday, 3 January 2013

Sendang/BeLik Depok Gringging Sari

Sendang/BeLik Depok GringgingSari

          Desa Gringging Sari juga memiLiki sebuah petiLasan berupa sumber Mata Air yang bernama Sendang Depok. Sendang Depok adaLah sumber mata air peninggaLan dari Sunan Kajoran. Sunan Kajoran adaLah seorang Pangeran dari kerajaan Mataram yang berPeran penting daLam menyebarkan Agama IsLam di wiLayah GringGing Sari dan sekitarnya. Air dari Sendang Depok sangat kaya akan mineraL dan dikabarkan mampu menyembuhkan berbagai Macam penyakit biLa siPasien benar_benar berniat baik.
          AL kisah Sunan Kajoran sedang daLam perjaLanan ke Hutan bersama pengikutnya mencari bambu untuk di buat Rangken atau bahan pembuatan atap masjid di Desa GringGing Sari. Ketika tiba waktu shoLat, beLiau hendak berwudLu namun tak ada satupun sumber air dijumpainya. Kemudian BeLiau menancapkan tongkatnya ke tanah, dan atas izin Allah maka keLuarLah sumber Air dari bekas tancapan tongkat tersebut. LaLu di buatLah sebuah pancuran dari bAmbu supaya Lebih mudah diGunakan untuk berwudLu.
          Dan akhirnya beLiau beserta para pengikutnya menjaLankan shoLat di hutan tersebut, BeLiau juga sempat berNiat mendirikan Masjid di tempat itu namun tidak Jadi/Wurung [Jw]. Akhirnya tempat itu dinamakan GARUNG berasaL dari kata "LangGAR sing WurUNG" atau Masjid yang tidak jadi. Setiap seLesai shoLat BeLiau dan para pengikutnya seLaLu beristirahat sambiL Ndeprok[Jw]/duduk di bawah sambiL menghiLangkan rasa LeLah. Maka dari istiLah iniLah tempat tersebut dinamakan Depok yang berasaL dari kata Ndeprok.
          KembaLi Ke Sendang Depok, demikianLah dinamakan Sendang Depok karena tempat.nya terLetak di wiLayah Depok.

Sejarah Gringging Sari

        Pada muLanya Desa GringGing Sari berNama KarangSirna yang mayoritas penduduknya berAgama Budha, dEngan Pimpinannya yang berNama Mbah WongsoGati I. SeteLah BeLiau wafat Kemudian diGantikan oLeh Putra'nya yaitU Mbah Bromogati dan seteLah Mbah Bromogati wafat LaLu di ganti oLeh Mbah Wongsogati II cucu dari Mbah Wongsogati I. Nah, pada mara pimpinan Mbah Wongsogati II iniLah sejarah Gringging Sari dan sekitarnya dimuLai.
         DiKisahKan pada masa itu Desa KarangSirna diLanda Bebendu [Jw] atau yang dinamakan penyakit To'un dEngan gejaLa Sore'nya sakit Pagi'nya meningGaL, begitu puLa sebaLik'nya. Wabah terSebut menimbuLkan bAnyak korban jiwa, berbagi cara sudah diLakukan untuk menangguLangi wabah tersebut, namun waLhasiL masih tetap NihiL. Mbah WongsoGati II muLai resah dengan Keadaan ini, karena beLiau termasuk Pemimpin yang berTanggung Jawab maka beLiau kemudian pergi ke Luar Desa dengan tujuan untuk mencari seseorang yang sanggup menangGuLangi wabah tersebut.
        DaLam perJaLanan'nya beLiau meLewati sebuah sungai yang bernama KaLi Kupang, disana beLiau bertemu dengan 2 orang yang sedang berDzikir di tepi Sungai, BeLiau menunggu mereka sampai seLesai berdzikir kemudian menyapa dan menemuinya. SeteLah itu mereka saLing memPerkenaLkan diri keDua'nya masing2 bernama Pangeran Kajoran dan Pangeran Trunojoyo. Hingga Akhirnya Mbah Wongsogati II menceritakan tentang musibah yang sedang meLanda Desa'nya dan menanyakan apakah Mereka sanggup menangguLangi wabah tersebuT. Pangeran Kajoran pun menyanggupi'nyanamun dengan syarat yaitu supaya Mbah Wongsogati II beserta warga Desa KarangSirna berSedia memeLuk Agama IsLam secara sukareLa. Dan demi kesembuhan Warganya Mbah Wongsogati pun menyetujuianya asaLkan Desa yang di pimpinnya terBebas dari Bebendu.
        Dan karena Mereka saLing punya janji/tanggungan, maka tempat pertemuan itu di beri nama Kedung Sinanggung. Singkat cerita, mereka berangkat menuju Desa KarangSirna. SeteLah sekian Lama berjaLan sampai di suatu tempat Pangeran Kajoran menanyakan dimana Letak Desa KarangSirna. Kemudian Mbah Wongsogati II menunjuk suatu tempat yang terLihat Jauh di arah seLatan. Mereka pun memandang/Nyawang [Jw] tempat yang di tunjuk oLeh Mbah Wongsogati II, Dan akhirnya tempat mereka memandang itu diNamakan KETAWANG yang berarti tempat untuk memandang/Nyawang. Di tempat tersebut puLa nampak sebuah pohon GRINGGING/Kayu Jaran. Dari siniLah nantinya Desa KarangSirna di Ubah Nama'nya Menjadi Gringging Sari, Karena keberAdaAn sebuah Pohon Gringging. Tempat beradanya Pohon Gringing itu sekarang Lebih diKenaL dengan sebuTan Tikungan/PengGokan Petung.

Gringging Sari

Gringging Sari adaLah Nama sebuah Desa yang terLetak di Lereng perBukitAn dan termasuk wiLayah dataran tingGi di KecAmatan WoNoTungGaL yang berbAtasan Langsung dEngan wiLayah Kabupaten PekaLoNgan. Desa dEngan ciriKhas Panorama yang Indah ini juga di keNaL sBagai tempat kerajinan anyaman bAmbu dan juga sentra Pohon Sengon. Disamping itU, Desa GringGingSari juga memiLiki bAnyak potensi yang bisa Kita gaLi, muLai dari Wisata ReLigi, sitUs ArkeoLog, Sumber Mata Air, sampai bAngunan_bAngunan Kuno peningGaLan jaman dahuLu seperti Masjid dan Makam WaLi.